Pemuda adalah pelaku perubahan bangsa. Berbicara
masalah pemuda tidak akan ada habisnya, perubahan besar yang terjadi pada
bangsa ini tidak terlepas dari peran para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis
dan kreatif. Sumpah pemuda 1928, lahir karena langkah strategis yang dilakukan
oleh pemuda untuk menyatukan pemuda di seluruh tanah air menjadi satu bangsa
dan satu bahasa. “Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda
dapat mewujudkan mimpi mereka,” kata Bung Karno ketika itu.
Melihat sejarah pemuda Indonesia dari masa
lalu, hingga sekarang yang gemilang, maka seharusnya kita sebagai generasi muda
meneruskan kembali perjuangan para pemuda agar tidak kehilangan identitas
sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Misalnya saja melalukan
pengawasan terhadap pemerintah agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan
bersih.
Selain itu, pemuda sebagai agen perubahan
juga harus mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta
telah menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang
dapat dibeli dengan uang. Dalam era perkembangan teknologi saat ini, salah satu
bentuk perjuangan yang dapat dilakukan oleh pemuda adalah melalui sosial media.
Mesir menjadi contoh positif penggunaan sosial media untuk sebuah perubahan,
jatuhnya pemerintahan Hosni Mubarak akibat sistem ekonomi yang tidak
menguntungkan rakyat, awalnya diserukan perubahan oleh pemuda melalui sosial
media seperti facebook, twitter dan blog.
Terlepas dari contoh di atas, tidak sedikit
para pemuda yang memanfaatkan sosial media secara negatif, pemuda yang awalnya
diharapkan bisa menjadi agen perubahan sekarang telah terombang-ambing dalam
krisis identitas yang mengikuti pergerakan politik kotor suatu kelompok di
dalam negeri ini. Pemuda pada saat ini bagaikan buih di lautan,
terombang-ambing mengikuti arus tanpa tahu arah dan tujuan dalam jumlah yang
banyak.
Kehidupan yang mengutamakan dunia,
bermewah-mewahan dan bebas telah menyeret para pemuda masuk ke dalam lubang
yang rendah tanpa identitas, hilangnya kerangka berfikir serta dangkalnya
pemikiran yang akan menyebabkan seorang pemuda langsung menerima informasi yang
disampaikan tanpa ada pemilihan dan penilaian terlebih dahulu terhadap apa yang
disampaikan. Misalnya penggunaan sosial media yang bersifat negatif adalah
mengungkapkan emosi kepada publik, menyebarkan video porno, serta menyebarkan
fitnah.
Tidak diragukan lagi ini terjadi karena
perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini khususnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi. Sosial media harusnya menjadi sebuah forum
komunikasi publik untuk melakukan kebaikan dan penyampaian informasi yang layak
dikonsumsi oleh masyarakat umum, sehingga akan membawa dampak positif bagi
generasi penerus bangsa.
Pengawasan serta sosialisasi pengetahuan
positif harus mulai di sosialisasikan sejak dini agar ke depannya nilai-nilai
positif akibat penggunaan sosial budaya semakin meningkat sehingga
pemuda-pemuda tidak kehilangan identitasnya sebagai pemuda yang cerdas, kritis
dan kreatif selaku agen perubahan bangsa
Opini: Pemuda Indonesia merupakan aset negara
Indonesia, dimana negara kita akan dipegang dan dikuasai oleh para pemuda
Indonesia kelak. Peran yang diberikan oleh para pemuda sangat berpengaruh
terhadap pembangunan bangsa Indonesia. Maka dari itu, pembelajaran dan
pemberitahuan tentang hal-hal yang positif kepada pemuda sejak dini sangatlah
penting guna membangun bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment