PEMUDA
: SUNGGUH SANGAT MEMPERIHATINKAN..!!!
Pemuda merupakan generasi penerus sebuah
bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu
diidentikan dengan perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa
ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak
kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda
yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa
raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang
berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan
lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu
bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda
sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat
seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat
nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan
tren.
Bung Hatta & Syahrir seandainya mereka
masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda
Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan
diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan
sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai
kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam
mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat
sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti
kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif
dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih
suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia
tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di
dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di
mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT,
RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran
pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi
masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda
kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan
anak-anak.
Jadi intinya peran pemuda sekarang ini
sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda lah
timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan
teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus
bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada
pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi
panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran pemuda dalam masyarakat dapat
ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk para pemudanya
agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Semoga
cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa ini
dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat
membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda?
pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa
optimis, berfikir maju, dan berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari
pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi
lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih baik.
perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda. pemuda merupakan
pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab.
kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya contoh dari peran pemuda dalam
masyarakat ialah :
- Pemuda dalam mencegah HIV
- Kepemimpinan dalam negara
- dan masih banyak lagi yang lain
Reposisi Gerakan Pemuda.
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society,
akan terus menempatkan pemuda pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan.
Semangat inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan.
Indefendensi sebagai pilihan semangat gerakan pemuda dan kemandirian sebagai
jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat
(social human) yang memiliki kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam
kerangka kelembagaan, pada era desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat
menginternalisasi kembali efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran
apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda
perlu mereposisi dan mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam
pembangunan daerah, lebih jauh harus diturunkan dalam bentuk lebih nyata.
Seperti sifat, “primordialnya” (lahiriahnya) pemuda yang pada puncak mobilitas
gerakan paling tinggi, sangat berpeluang mengisi peran perekat antar wilayah. Peran
mengintegrasikan elemen masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi
pilihan yang seharusnya mampu dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang
memadukan antara mobilisasi kepentingan masyarakat kedalam kebijakan
pembangunan daerah (pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan
Kontrol sekaligus peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak
mustahil untuk menjadi pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.
Pemuda dan Pembangunan
Daerah
Sejalan dengan semangat desentralisasi,
dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah
daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat mengisi pembangunan daerah.
Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah
sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah. Disinilah
pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam
pembangunan daerah saat ini.
Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam
posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal
perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya
menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda.
Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan
pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan
dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan
oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka,
Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan
pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda.
Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam
posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah untuk
bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah. Menginisiasi dan mendorong
konsep pembangunan daerah dalam era desentralisasi ini, sangat terbuka bagi
pemuda.
Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda
zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal,
guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat untuk terlibat aktif mendorong
percepatan pembangunan daerah.
Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan
dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan
semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat, di era desentralisasi ini, ada
dipundak para pemuda.